Komentar pembaca ketika terjadi pelarangan OSPEK oleh rektor Universitas Syiah Kuala, di muat di harian Serambi Indonesia.
Menarik membaca berita harian Serambi Indonesia, edisi Jum’at, 19 Agustus 2005 tentang dukungan Pemerintahan Mahasiswa Unsyiah terhadap SK Rektor tentang peniadaan kegiatan Orientasi Pendidikan Mahasiswa Baru (ORDIKMARU) tahun ini. Ada beberapa hal dari berita ini yang mungkin menarik untuk kita cermati dan garis bawahi:
1. Pemerintahan Mahasiswa (PEMA) Univesitas Syiah Kuala dibawah kepemimpinan Sdr. Irwansyah tidak reprensentatif untuk mengatasnamakan seluruh mahasiswa Unsyiah karena sejauh pengetahuan kita semua, Pemerintahan Mahasiswa tidak dipilih secara demokratis dan konstitusional melalui mekanisme Pemilihan raya (PEMIRA). Begitu juga dengan sebagian besar pimpinan Lembaga Eksekutif Fakultas (BEM) yang dipilih melalui mekanisme penunjukan dan bersifat pejabat sementara.
2. Kegiatan Orientasi Studi Mahasiswa Baru yang sering disingkat dengan ORDIKMARU atau OSPEK atau nama lainnya selalu diidentikkan dengan kegiatan kekerasan, perploncoan, dan kegiatan-kegiatan lain yang menyeramkan dan patut ditakuti. Padahal kegiatan ini juga mempunyai manfaat yang sangat besar melebihi konotasi yang digambarkan oleh beberapa orang termasuk Rektor dan “pejabat mahasiswa” lainnya. Apalagi di Fakultas Kedokteran, ada sebuah ritual yang mesti diikuti oleh mahasiswa baru, yaitu “berjumpa dengan cadaver”. Ritual ini sangat dibutuhkan mahasiswa baru dalam menempuh pendidikan mereka. Kami tidak tahu apa jadinya nanti mahasiswa Kedokteran tanpa adanya kegiatan ini. Belum lagi manfaat-manfaat lain seperti menumbuhkan cinta almamater, memperkuat tali silaturrahmi antar mahasiswa yang gemanya seakan-akan menghilang oleh hiruk pikuknya pelanggaran-pelanggaran kecil dalam kegiatan ini.
3. Seharusnya pihak rektor dan “pejabat mahasiswa” dalam BEM Fakultas dan PEMA Unsyiah yang mengaku mewakili seluruh mahasiswa Unsyiah berpikir lebih bijak dan memusyawarahkannya terlebih dahulu dalam mengeluarkan SK, terlebih terhadap policy yang berkaitan dengan kepentingan mahasiswa
4. Alasan yang disebutkan oleh pihak Rektor dan “pejabat mahasiswa” pun seakan-akan dipaksakan dan irrasional. Bukan berarti tidak memiliki sense of crisis, alasan Tsunami bukan merupakan pembenaran terhadap penghapusan kegiatan ini. Alasan meningkatan pengeluaran biaya mahasiswa baru juga terlalu dibuat-buat. Yang perlu dipikirkan sekarang bukan biaya tambahan untuk ORDIKMARU yang tidak sampai tiga puluhan ribu, tetapi kutipan SPP dan biaya tambahan lain yang semakin lama semakin tinggi yang tidak menunjukkan sense of crisis dari pihak Rektorat. Dan “pejabat mahasiswa” pun diam diri. Apakah ini yang disebut mewakili seluruh mahasiswa??
5. Yang kita butuhkan sekarang bukan menghapus kegiatan orientasi yang sudah baik ini, tetapi bagaimana cara membuat peraturan-peraturan tegas untuk meminimalisir pelanggaran-pelanggaran kecil. Pengalaman tahun kemarin, tidak ada pelanggaran-pelanggaran besar yang terjadi selama orientasi. Kami kira mahasiswa Unsyiah adalah individu yang berpendidikan dan bermoral serta cukup arif dalam mendidik adik-adiknya. Tidak benar anggapan Rektor dan “pejabat mahasiswa” yang mengisyaratkan seakan-akan mahasiswa senior adalah suku bar-bar, yang tidak bermoral dan sadistik.
6. Kami menghimbau seluruh mahasiswa untuk bersatu padu untuk menolak SK Rektor tentang peniadaan kegiatan orientasi mahasiswa baru. Sudah saatnya kita buktikan bahwa mahasiswa mempunyai peran dalam pengambilan keputusan ditingkat rektorat, apalagi berkaitan dengan kepentingan mahasiswa. Kepada mahasiswa baru kami juga menghimbau agar tidak perlu takut dengan pelaksanaan ORDIKMARU ini. Ordikmaru adalah bagian dari tahapan dari sistem pendidikan di Perguruan Tinggi yang harus kalian lalui dalam menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi baik di Unsyiah ataupun Universitas lain di seluruh Indonesia. Dan kami yakin suatu saat setelah Ordikmaru selesai, kalian semua akan merasakan nikmatnya saat-saat diOSPEK. Dan kami bisa memastikan kalian akan mendapatkan manfaat yang sangat besar dan pasti kalian akan berterimakasih kepada senior-senior kalian dengan adanya kegiatan ini.
Terimakasih kepada .harian Serambi Indonesia yang memuat komentar ini.
NB: Muhsin (Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fak. Kedokteran Unsyiah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar