“Aku tidak
mau mati disini. Dengan keadaan seperti ini”, teriak bathinku, kacau. Sudah
lebih dari lima belas menit aku menelusuri jalanan ini, terus dan terus
berjalan. Hujan salju juga semakin deras turun. Tangan dan seluruh badanku
sudah sangat kedinginan. Bahkan untuk memegang peta kota ini aku seakan tak
mampu. Keadaan sekeliling mulai tidak bersahabat denganku. Jalanan sudah mulai
sepi. Wajar, jam tanganku menunjukkan pukul setengah tujuh lewat.