expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Minggu, 08 Januari 2012

Mayoritas-minoritas atau sukuisme?

Dimuat pada Harian Aceh,  Februari 2011

Anti SARA (internet)
Pada acara peringatan 20 tahun reunifikasi Jerman Oktober tahun lalu, dalam pidato tertulisnya, Presiden Jerman, Christian Wulff membuat pernyataan yang mengguncang Jerman saat itu. Dia menyebut bahwa Islam, sama seperti agama yang sudah ada di Jerman; Kristen dan Yahudi merupakan bagian dari Jerman (´Der Islam gehört zu Deutschland´). Terang saja, statement kontroversial ini menyulut reaksi pro dan kontra dari masyarakatnya, hingga selang beberapa menit kemudian, Kanselir Jerman, yang merupakan pemimpin tertinggi negara federasi ini, Angela Merkel langsung meralat pidato sang Presiden. ´Der Islam gehört nicht zu Deutschland´ (Islam bukan bagian dari Jerman), katanya tegas.

Menuju Peningkatan Pelayanan Kesehatan di Aceh

(Dimuat di rubrik Opini Harian Serambi Indonesia, September 2011)

Seorang dokter anak di Jerman. (muhsin)
“Apa yang bisa saya bantu?“, tanya seorang perempuan pirang berjas putih panjang di depan saya dalam Bahasa Jerman yang normal, tidak terlalu cepat maupun lambat. “Bisa Anda berbicara bahasa Inggris?”, tanya saya dengan bahasa Jerman terbatas. “Ya, tentu. So, apa keluhan Anda?“, ujarnya. Saya menceritakan dengan sistematis masalah yang dialami istri saya termasuk mengenai kehamilannya yang memasuki minggu-minggu awal. Dengan penuh perhatian dia mendengarkan keluhan kami, lalu memeriksa istri saya. Semua proses tersebut berlangsung lebih dari tiga puluh menit. Dokter tersebut dengan sabar menjelaskan semua yang kami tanyakan.

Islam Solusi Pandemi Flu Babi

(Tulisan lama saya [November 2009] ketika Flu Babi sedang marak-maraknya diperbincangkan di dunia. Kenyataannya wabah tersebut belum hilang dari muka bumi.)

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah ...”(QS. Al-Maidah: 3)
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah...” (QS. Al-Baqarah: 173)
“Katakanlah: ‘Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi karena sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah…” (Al An’am:  145)

Mata rantai penyebaran Flu Babi (internet)
Pada laporan terakhir yang diterbitkan pada Sabtu (9/5) lalu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan virus N1H1 yang lebih dikenal dengan virus Flu Babi telah menginfeksi lebih dari 3.440 orang di 29 negara seluruh dunia. Angka tertinggi terjadi di Meksiko dengan menewaskan 45 orang. Amerika Serikat, sang super power, tidak ketinggalan diserbu oleh flu yang hanya berukuran 80-120 nanometer (sekitar seperseribu ukuran rambut manusia) itu. Hanya selang satu hari, infeksi Flu Babi di AS meningkat dua kali lipat menjadi 2.200 kasus pada hari Minggu kemarin. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah di banyak negara. WHO bahkan telah meningkatkan status pandemik flu babi menjadi Fase 5 yaitu fase imminent atau “sudah dekat” dari 6 fase keseluruhan. 

Sabtu, 07 Januari 2012

Hari Raya Tanpa 'Timphan' di Jerman

Di muat pada rubrik Citizen reporter, Harian Serambi Indonesia, September 2011

Mahasiswa Aceh berhari raya di Jerman (zuhra sofyan)
Apalah arti hari raya tanpa timphan, ujar seorang teman kepada saya beberapa waktu lalu; ibarat kopi tanpa gula, hidup tanpa cita-cita. Begitulah kira-kira gambaran hari raya bagi masyarakat Aceh di Jerman. Kalau keinginan sudah tak terbendung lagi, timphan made in Germany bisa saja menjadi solusi, walau tidak se-orinsinil dan selezat jika dibuat di negara asalnya. Alasannya sangat logis, menggunakan alumunium foil sebagai pengganti daun pisang memang akan mengurangi rasa dan aromanya. Menemukan daun pisang muda juga bukan perkara mudah, selain susah didapat, harganya juga tidak terbilang murah. Wajar, barang import harganya selalu di atas rata-rata.

Jerman di bulan Desember

Suasana Pasar Natal di Jerman. (muhsin) 
(Dimuat di www.acehcorner.com, edisi Januari 2012)
Ahad siang. Matahari masih malu-malu menampakkan wajahnya, hingga membuat suhu menjadi sangat dingin bahkan di bawah nol derajat celsius. Salju yang turun sejak beberapa minggu lalu masih saja menebal di beberapa tempat. Di jalan, lalu lalang kenderaan bermotor perlahan-lahan membuat salju tersebut mencair menimbulkan becek parah di sana-sini sehingga menimbulkan kesan jorok.