expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Senin, 14 Juni 2010

Dan salju itu hampir membunuhku…part 1.

“Aku tidak mau mati disini. Dengan keadaan seperti ini”, teriak bathinku, kacau. Sudah lebih dari lima belas menit aku menelusuri jalanan ini, terus dan terus berjalan. Hujan salju juga semakin deras turun. Tangan dan seluruh badanku sudah sangat kedinginan. Bahkan untuk memegang peta kota ini aku seakan tak mampu. Keadaan sekeliling mulai tidak bersahabat denganku. Jalanan sudah mulai sepi. Wajar, jam tanganku menunjukkan pukul setengah tujuh lewat.

JKA, Jaga Kesehatan Anda !

Dimuat di Harian Aceh, edisi 10 Juni 2010

ilustrasi dokter sedang bekerja.
Jaminan Kesehatan Aceh menjadi buah bibir akhir-akhir ini. Bukan hanya karena melibatkan dana yang sangat besar, tetapi juga JKA ini juga menjadikan jutaan masyarakat miskin sebagai objek pelaksanaannya. Target besar yang digadang oleh instansi terkait yang tidak sebanding dengan persiapan dan implementasi di lapangan membuat mimpi menyehatkan masyarakat Aceh melalui program ini masih jauh panggang dari api. Selain itu, pelaksanaannya yang masih meniru konsep lama serta para pemain yang masih berasal dari wajah-wajah lama dikhawatirkan tidak akan memberikan pengaruh besar pada pelayanan dan cakupan program ini.

Sabtu, 20 Maret 2010

Mari Bicara Toleransi

suasana di dapur asrama di Jerman (maimun rizal)
Hari ini ada kejadian menarik di Wohnheim. Ketika aku sedang asyik memasak untuk makan siang di dapur umum blok kamarku, tiba-tiba tiga orang anak muda masuk mengejutkanku sembari mengucapkan salam. Aku terkejut. Sembari membalas penuh salam mereka, aku memperhatikan wajah mereka satu per satu. Salah satu dari mereka aku kenal. Beberapa malam yang lalu aku sempat berpapasan dengannya di koridor depan kamarku. Hanya kata “Halo“ yang terucap ketika itu. “Woher kommen Sie?“, sapaku kemudian, ramah. Aku tahu mereka pastinya muslim dan telah mendoakan keselamatanku tadi. “Du, nicht Sie“, katanya menimpali. “Ich komme aus Palestinen“ katanya dengan suara agak keras sambil memperagakan beberapa adegan memegang senjata dan sedikit tersenyum.