expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Jumat, 24 April 2009

Mau Dibawa Kemana Pendidikan Kita?

Ini merupakan tulisan lama dan pernah di muat di sebuah harian lokal di Aceh. 


Tanggal 2 Mei menjadi hari yang penting buat kita karena pada hari itu kita memperingati Hari Pendidikan Nasional. Berbagai kegiatan menyambut hari ini digelar. Dari upacara bendera sampai berbagai lomba yang diikuti oleh siswa sekolahan. Tetapi apa urgensi peringatan hari Pendidikan Nasional ini bagi kita?? 

Coba anda tanyakan apa makna hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei bagi siswa sekolah. “Capek dan lelah” pasti itu jawaban mereka. Lho kok? Ya. Karena setiap tanggal 2 Mei Dinas Pendidikan setiap propinsi maupun kabupatennya pasti mengadakan apel bendera. Dan apel bendera itu pasti berkonotasi satu; kegiatan lebih dari empat jam di terik matahari serta melibatkan seluruh siswa dari berbagai tingkatan pendidikan. 

Apa Kabar Aceh?

Sempat dikirim ke Harian Kompas. Tulisan ini memberi gambaran terhadap kondisi Aceh, beberapa bulan pasca tsunami. 

Pernah tidak anda berkunjung ke Aceh dua atau tiga bulanan ini? Jika jawaban anda belum, maka anda termasuk orang yang kurang beruntung. Tetapi jika jawaban anda sudah, anda pasti telah melihat bagaimana luluh lantaknya Nanggroe Aceh Darussalam akibat terjangan bencana bulan Desember 2004 lalu. Bagi anda yang telah berkunjung ke Aceh sebelum bencana alam gempa dan gelombang Tsunami, anda pasti akan terkejut melihat bagaimana dahsyatnya gelombang yang namanya hanya terdiri dari tujuh huruf itu.

Selasa, 31 Maret 2009

Mengapa Harus Ke Malaysia?

Terbit pada rubrik Analisis, Harian Aceh, Selasa, 31 Maret 2008.  

Menara kembar di Kuala Lumpur, Malaysia (muhsin)
Sebuah surat kabar berbahasa Inggris yang terbit di Malaysia, “Star”, edisi 25 Maret 2009 memberitakan tentang peningkatan wisata kesehatan (Medical Tourism) di Malaysia akhir-akhir ini. Surat kabar tersebut mengatakan di tengah kemerosotan bidang ekonomi dan bisnis di dunia termasuk Malaysia, justru sektor wisata kesehatan ini memberi keuntungan yang luar biasa bagi ekonomi Malaysia. Data statistik dari Kementerian Pariwiasata Malaysia menyebutkan bahwa sebanyak 75.210 orang warga negara asing berobat di Malaysia pada tahun 2001. Angka ini meningkat empat kali lipat pada tahun 2006, yaitu berjumlah 296.687, dengan pemasukan mencapai 60,31 juta ringgit atau setara dengan Rp. 195 milyar. Asosiasi Rumah Sakit Malaysia bahkan memperkirakan sektor ini akan memberikan kontribusi sebanyak Rp. 1,78 triliun pada tahun 2010 dengan angka kunjungan pasien asing berjumlah sekitar 625.000 orang. Koran tersebut juga menyebutkan bahwa sekitar 70% dari pasien tersebut berasal dari Indonesia.