expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Rabu, 15 Februari 2012

SAMPAH di Facebook


SAMPAH!Ô  (net)
Sering kita menganggap facebook layaknya situs pribadi tempat curhat yang selalu setia menjadi tempat kita berkeluh-kesah. Keberadaan FB sepertinya menggantikan diari yang mencatat segala keseharian kita dari bangun pagi hingga tidur lagi. Tapi bukankah diari yang biasa digunakan buat nulis itu kebanyakan memiliki gembok supaya orang lain tidak bisa membacanya? Tapi kenapa kita membiarkan orang lain 'membaca' keseharian kita dalam facebook?


Pernahkah kamu merasa bahwa status yang diupdate temanmu adalah sesuatu yang nggak penting untuk diketahui sama sekali? Menurut kamu berapa persen status facebook yang bermamfaat buatmu, 70, 60, 50% atau bahkan kurang dari itu. Selebihnya? Ya, status-status yang nggak penting tapi selalu saja menghiasi home facebook kita. Tahukah kamu bahwa teman-teman yang ada dalam friend list mu ibarat tong sampah yang terpaksa menampung puluhan status tidak penting yang kamu buang setiap harinya?

What’s in your mind? Apa yang ada dalam pikiranmu?, tanya Facebook. Dalam kehidupan ini, tidak semua orang memiliki pendapat yang sama denganmu. Apa yang kamu pikirkan belum tentu sejalan dengan pemikiran orang lain. Apa yang kamu tulis, yang menurut kamu sangat penting, belum tentu dianggap sama oleh teman-temanmu. Benar bahwa Facebook sangat menjaga privasi dan personalitas kita. Tapi privasi dan personalitas juga harus bertanggung jawab. Dalam masyarakat kita, kebebasan dibatasi dengan dinding-dinding yang bernama ‘moral’, ‘etika‘ dan ‘norma‘. Komunitas FB ibarat sebuah masyarakat yang dihuni oleh ratusan bahkan ribuan teman yang bisa dianggap sebagai anggota masyarakat yang hidup disekitarmu.

Dalam artian yang lebih luas, hak kita dalam mengungkapkan perasaan yang berlebihan jangan sampai mengkebiri hak orang lain untuk membaca hal-hal yang bermamfaat. Kamu tentu tidak ingin kawanmu merasa bahwa status kamu tidak berguna, sehingga terpaksa mengambil jalan pintas untuk me ‘remove‘ pertemanan kalian. Hal ini tentu bertolak belakang dengan cota-cita pendiri facebook.

So sebelum keadaan menjadi runyam dan kamu nggak membuat polusi di Facebook orang, ada baiknya kamu menilai seberapa SAMPAH!Ô statusmu sebelum menulis sebuah status di Facebook;

1.      1Bukan SAMPAH!Ô
Kamu menganggap status ini bukan  SAMPAH!Ô dan orang lain juga beranggapan sama. Ini status yang bermamfaat bagi kamu dan kawan-kawan di daftar temanmu. Status seperti ini berisi nasehat yang simpel, cerita-cerita lucu yang nggak garing, ayat-ayat dalam kitab suci yang mengajak kamu berbuat baik atau quote-quote dari tokoh terkenal yang isinya biasa kamu jalani sehari-hari. Dengan membacanya, wawasan dan ketakwaan kamu bertambah. Selain itu kamu juga mendapatkan SesuatuÔ dari status kawan-kawanmu.

2.      2.  Cukup SAMPAH!Ô
Orang lain beranggapan statusmu SAMPAH!Ô, tapi kamu nggak merasa seperti itu. Status kamu yang baru aja diputusin pacar, baru jadian, lagi kesepian karena nggak punya pacar, jomblo seumur hidup atau lagi di suatu tempat, itu nggak penting buat kawan-kawanmu. Lagian ngapain juga kamu harus cerita ke orang-orang bahwa kamu lagi jomblo, bukannya malah menurunkan gengsi mu sebagai cowok ganteng atau cewek cantik se dunia akhirat? Kecuali ada cewek atau cowok yang kamu lagi taksir di daftar pertemanan kamu. Kalau memang seperti itu, kenapa nggak kamu ngomong saja langsung ke orangnya. Repot amat sih!

3.       3. SAMPAH!Ô
Orang lain menganggap statusmu SAMPAH!Ô tapi kamu mengganggapnya bukan SAMPAH!Ô, walau di hati kecil, kamu merasa bahwa ini SAMPAH!Ô. Kira-kira kalau kamu buat status gini: "Mau tidur nih", "Lagi di mall", "Astaga, lagi jalan-jalan sama pacar", "Hmm, beli baju baru nih" atau "Wow, punya sepeda motor baru" kaya judul berita online, penting nggak sih dibaca sama orang lain. Maksud kamu apa? Mau ngajak perang? Kamu ngantuk ya monggo silahkeun tidur, nggak perlu harus ngumbar ke orang ramai dulu kan? Emang kamu mau dikirimin bantal? Come on guys!

4.      4. Sangat SAMPAH!Ô
Jangankan orang lain, kamu aja menganggap statusmu tidak berguna alias SAMPAH!Ô. Tapi karena kamu hanya ingin kelihatan beda sama orang-orang, jadi dah pencet-pencet BB terus update status. Jadinya gini nih: “Lagi (maaf) BAB. Kok keras banget ya? (Halooo, orang lagi makan tuh sambil FB-an tuh). Masih banyak contoh-contoh status saudaraan kayak status ini, malah lebih parah. Yah, kamu sebagai user setia facebook lebih tahu lah pokoknya.

So, karena kamu udah ngeh mana status yang nggak penting buat dibaca orang lain, please jangan kotori facebook kami dengan status SAMPAH!Ô mu. Sudah saatnya kita berperang melawan status SAMPAH!Ô di facebook. “Say no to Status SAMPAH!Ô

Note:
1.       SAMPAH!Ô adalah merek terdaftar di Departemen Kehakiman RI
2.       SesuatuÔ adalah merek terdaftar atas nama Syahrini.
3.       Mudah-mudahan tulisan ini nggak bernilai SAMPAH!Ô dimata kalian (berdoa penuh harap)

2 komentar: