(Tulisan lama saya [November 2009] ketika Flu Babi sedang marak-maraknya diperbincangkan di dunia. Kenyataannya wabah tersebut belum hilang dari muka bumi.)
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging
babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah ...”(QS. Al-Maidah: 3)
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika
disembelih) disebut (nama) selain Allah...” (QS. Al-Baqarah: 173)
“Katakanlah: ‘Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku,
sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau
makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi karena sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah…” (Al
An’am: 145)
Mata rantai penyebaran Flu Babi (internet) |
Bukan kali
ini saja dunia disibukkan dengan penyakit yang sering menjangkiti babi di AS
tersebut, kejadian yang mirip juga terjadi pada tahun 1918 dengan membunuh
20-40 juta orang seluruh dunia. Penyakit flu pada masa itu berasal dari babi
yang menjangkiti tentara Amerika dalam Perang Dunia I dan mereka menyebabkannya
tersebar ke seluruh dunia. Kasus yang sama terulang kembali pada tahun 1978.
Ketika itu flu babi strain H1N1 menjadi pusat pemberitaan di Amerika Serikat
karena membunuh banyak orang. Pemerintah AS kemudian membuat kebijakan
vaksinasi terhadap seluruh penduduknya. Bahkan Presiden AS ketika itu, Gerald
Ford ikut divaksinasi untuk mencegah penyebaran flu babi tersebut. Sayangnya, karena
ada temuan efek samping yang berbahaya pada vaksin tersebut, hanya 33% dari
total penduduk AS yang telah di vaksinasi ketika itu. Tahun 1988, 1998, 2007
dan tahun 2009 ini, sang babi kembali membawa malapetaka bagi umat manusia.
Sebenarnya apa itu Flu Babi dan mengapa virus H1N1 ini begitu ditakuti oleh
seluruh penduduk dunia saat ini? Padahal masih banyak penyakit lainnya yang mampu
membunuh lebih banyak nyawa daripada flu babi ini, seperti penyakit jantung dan
tuberculosis?
Flu Babi adalah suatu kumpulan gejala menyerupai gejala flu pada umumnya
yang disebabkan oleh virus influenza babi (Swine Influenza Virus = SIV) dan
biasanya menginfeksi babi. Dari 3 jenis virus Influenza yang diketahui,
Influenza A, B, dan C, hanya dua jenis yang ditemukan pada babi yaitu virus
Influenza A dan virus influenza C. Virus Influenza A merupakan penyebab pandemi
Flu Babi seperti yang dialami dunia sekarang ini. Virus ini memiliki beberapa
subtipe; H1N1 (yang sekarang kita kenal luas), H1N2, H3N1, H3N2, dan H2N3. Subtipe H1N1 umum ditemukan pada babi di AS dan
beberapa negara lainnya di benua Amerika.
Islam
Menjawab Pandemi Flu Babi
Mengapa Islam melarang mengkonsumsi daging babi? Pembahasannya
menjadi menarik karena pada kenyataannya, organ (anggota tubuh) babi bermamfaat
bagi ilmu kedokteran modern. Banyak obat non-sintetik dan organ transplantasi
yang berasal dari babi. Hal ini dikarenakan organ babi memiliki banyak dengan
organ tubuh manusia.
Terkait dengan pandemi flu babi saat ini, beberapa
peneliti di dunia termasuk di Indonesia baru-baru ini juga menegaskan bahwa daging
babi aman dikonsumsi asal dimasak sesuai dengan prosedur yang dianjurkan. Pernyataan
ini juga dikuatkan oleh WHO beberapa waktu lalu. Beberapa peneliti bahkan
menyatakan tidak nyaman dengan penggunaan istilah “flu babi“ pada penyakit yang
dulunya hanya menginfeksi babi ini. Mereka meminta
badan terkait untuk mengganti idiom untuk penyakit tersebut.
Banyak alasan untuk mengharamkan daging babi sesuai
dengan kaidah ilmu modern. Para peneliti telah membeberkan banyak penyakit dan
masalah yang ditimbulkan oleh babi. Dr. Daniel S Shafiro dari Laboratorium
Mikrobiologi Klinik Pusat Kedokteran Boston, Massachusetts – AS, telah mendata
lebih dari 25 penyakit bawaan yang disebabkan oleh babi. Pada akhir tahun 1997,
ilmuwan lainnya dari Inggris menemukan virus PERVS pada babi sehingga menyebabkan
pemerintah Inggris melarang seluruh aktivitas pemindahan organ babi ke dalam tubuh
manusia. Pada tahun yang sama, ilmuwan Australia menemukan satu lagi virus yang
menjangkiti babi dan dapat menyebabkan kematian pada manusia dari famili
Paramyxovirus yaitu virus Menangle.
Sebuah Jurnal Virologi yang terbit di Amerika Serikat melaporkan
temuan oleh sebuah tim peneliti dari Universitas Winconsin yang menyatakan pada
kerongkongan babi terdapat sel-sel tertentu yang mampu mengubah berbagai bentuk
virus menjadi bentuk yang berbahaya bagi manusia. Mereka juga mengatakan babi
merupakan tempat berbagai kuman berkumpul dan kemudian berubah menjadi bentuk
yang berbahaya bagi kehidupan. Yang menarik adalah hasil kajian Prof. Robin
Weiss, ahli virus pada Institut Pengkajian Kanker London yang menegaskan dalam
tubuh babi terdapat virus dari golongan Retrovirus yang tidak bisa hilang
karena terdapat dalam DNA (zat sifat) babi tersebut. Retrovirus merupakan kelompok virus HIV yang
menyebabkan penyakit AIDS pada manusia.
Masih banyak penelitian yang
mengemukakan kemudharatan yang ditimbulkan oleh babi. Semuanya adalah penyakit
berbahaya yang dapat menyebabkan kematian pada manusia. Umat Islam diharamkan memakan daging babi karena
berbahaya untuk dikonsumsi. Daging babi
juga tidak bagus untuk tubuh manusia (“Rijis“ atau kotor seperti yang
disebutkan dalam ayat di atas). Alquran memberikan perlindungan lebih dari
hanya sekedar memasak secara sempurna seperti yang di sarankan oleh WHO, tetapi
dengan tidak mengkonsumsinya sama sekali. Faktanya adalah dengan memasak secara
sempurna sekalipun tidak memberikan perlindungan menyeluruh dalam menurunkan
kejadian penyakit-penyakit akibat babi, khususnya penyakit flu babi.
Sebagai seorang mukmin yang percaya bahwa Al Quran
adalah wahyu dari Allah SWT, maka tidak ada syak wasangka dari kita bahwa
apapun yang diharamkan oleh Allah memberi mudharat bagi kita lebih dari mamfaat
yang diberikannya. Sikap skeptisme dalam memahami ayat-ayat Allah tidak
dibenarkan dalam Islam. Prinsipnya hanya satu: percaya bahwa firman Allah dalam
Alquran adalah benar baru kemudian mencari jawaban mengapa hal tersebut benar
dengan serangkaian penelitian menurut kaidah ilmu modern. Sikap ini yang seharusnya
dimiliki oleh setiap mukmin, sehingga kita mampu melewati segala tantangan di
dunia ini. Satu kalimat yang cocok untuk menutup tulisan ini; “Islam adalah
solusi segala masalah apalagi masalah sekecil flu babi ini”. Wallahualam bish
shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar