(Tulisan lama saya [November 2009] ketika Flu Babi sedang marak-maraknya diperbincangkan di dunia. Kenyataannya wabah tersebut belum hilang dari muka bumi.)
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging
babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah ...”(QS. Al-Maidah: 3)
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika
disembelih) disebut (nama) selain Allah...” (QS. Al-Baqarah: 173)
“Katakanlah: ‘Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku,
sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau
makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi karena sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah…” (Al
An’am: 145)
 |
Mata rantai penyebaran Flu Babi (internet) |
Pada laporan terakhir yang
diterbitkan pada Sabtu (9/5) lalu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan virus
N1H1 yang lebih dikenal dengan virus Flu Babi telah menginfeksi lebih dari
3.440 orang di 29 negara seluruh dunia. Angka tertinggi terjadi di Meksiko
dengan menewaskan 45 orang. Amerika Serikat, sang super power, tidak
ketinggalan diserbu oleh flu yang hanya berukuran 80-120 nanometer (sekitar
seperseribu ukuran rambut manusia) itu. Hanya selang satu hari, infeksi Flu
Babi di AS meningkat dua kali lipat menjadi 2.200 kasus pada hari Minggu
kemarin. Angka ini diperkirakan akan terus
bertambah di banyak negara. WHO bahkan telah meningkatkan status pandemik flu
babi menjadi Fase 5 yaitu fase imminent atau “sudah dekat” dari 6 fase
keseluruhan.