Fraksi neutrophil setelah dimurnikan |
Mungkin beberapa dari kita termasuk tenaga kesehatan
familiar dengan sel darah putih bernama neutrofil. Sel yang jumlahnya sekitar
70% dari total sel darah putih berperan sebagai prajurit pertama dalam perang melawan
‘bandit-bandit’ yang akan menyerang tubuh. Sel ini diproduksi tubuh sekitar 100
milyar buah setiap hari dan selalu
menjadi pedoman pertama mengetahui ada tidaknya infeksi pada tubuh seseorang. Neutrofil
hanya berukuran seperseribu ukuran kancing baju, tetapi mempunyai banyak ‘senjata
pamungkas‘ yang sangat dibutuhkan tubuh untuk menjaga kebugarannya melawan
infeksi pada tahap pertama, termasuk kemampuannya memakan kuman dan melepaskan reactive oxigen species (ROS) yang
penting dalam penghancuran kuman tersebut.
Mengetahui kadar
neutrofil dalam darah seseorang akan memberikan petunjuk terhadap adanya
infeksi akut yang diderita. Hal ini disebabkan
karena pada infeksi yang baru terjadi, terdapat peningkatan sel darah putih
jenis ini. Oleh karena itu, neutrofil dikatakan sebagai pencetus terjadinya
pertahanan tubuh alami dan akan membantu dalam pertahanan tubuh selanjutnya. Hal
ini menjadikan neutrofil menjadi sel darah putih yang sangat penting.
Neutrofil yang dimurnikan dari banyak cairan tubuh seperti
darah, cairan dalam rongga perut (peritoneum), cairan dalam rongga antar selaput
paru-paru (pleura) dan cairan lainnya diperlukan para peneliti untuk
mempelajari neutrofil, termasuk sifat, cara kerja dan zat-zat yang
dihasilkannya. Di laboratorium
kami, pemurnian neutrofil dilakukan dengan cara ‘density gradient’ yang menggunakan
senyawa ‘percoll’. Percoll adalah suatu senyawa yang memliki tingkat pemisahan
yang bagus sehingga cocok digunakan dalam memisahkan sel darah putih. Sebelumnya percoll juga digunakan untuk
memisahkan sperma dalam cairan mani.
Langkah-langkah
pemurnian neutrofil secara singkat dijelaskan berikut ini;
Pada eksperimen
ini saya sering menggunakan tikus coba dari jenis tikus putih (Balb/c). Saya mengambil
neutrofil pada rongga periteum dari tikus tersebut. Untuk mendapatkan jumlah
neutrofil yang banyak dan cukup untuk keperluan penyuntikan maupun stimulasi
nantinya, 18 jam sebelum tikus tersebut ‘dipanen’, senyawa casein sebanyak 1 ml disuntikkan intra peritoneal. Tindakan ini
diulangi 3 jam sebelum tikus tersebut di panen. Setelah di bius mati dengan
menggunakan cairan anestesi berlebih, cairan peritoneum diambil dengan
menggunakan jarum suntik 10 ml, dengan terlebih dahulu memasukkan 10 ml PBS (cairan
pengganti ringer laktat yang biasa digunakan di laboratorium) dingin sebagai
cairan pencuci. Setelah itu cairan peritoneum tersebut siap untuk dimurnikan. Selain
cairan peritoneum, kita bisa juga menggunakan cairan pleura maupun darah untuk
memurnikan neutrofil, walau kadang kadarnya tidak sebanyak yang akan kita
peroleh pada cairan peritoneum yang telah distimulasi dengan casein.
Cairan
pleura atau cairan lainnya yang akan diteliti harus bebas dari sel darah merah,
atau minimal sedikit memiliki sel darah merah. Adanya sel darah merah yang
banyak dikhawatirkan akan menurunkan kemampuan percoll untuk memisahkan
beberapa jenis sel, walaupun sel darah merah itu sendiri akan berada paling
bawah ketika tabung reaksi selesai di putar (sentrifus). Cara menghilangkan sel
darah merah bisa dengan menambahkan buffer penghancur sel darah merah (RBC
lysis buffer) selama 4 menit dan kemudian dicuci dengan menggunakan PBS, dan kemudian
disentrifus. Sel tersebut kini akan tampak lebih terang (putih) dari sebelumnya
yang berwarna kemerahan akibat adanya sel darah merah.
Cairan percoll terlebih dahulu diencerkan dengan tiga
konsentrasi berbeda dengan menambahkan PBS, yaitu dengan konsentrasi 71,2%, 62,3%
dan 53,4%. Sel yang akan dimurnikan dimasukkan ke dalam tabung reaksi (falcon)
15 ml. Kemudian dengan menggunakan jarum yang digunakan untuk melakukan
anastesi spinal (jarum panjang), 3 ml cairan percoll dengan konsentrasi
terendah (53,4) disuntikkan secara perlahan, sehingga sel tadi yang berada di
bawah akan naik ke atas. Hal ini
kemudian diteruskan dengan menyuntikkan 3 ml cairan percoll dengan
konsentrasi 62,3% dan kemudian di tutup
dengan menyuntikkan percoll dengan konsentrasi paling besar (71,2%). Setelah
itu tabung tersebut di sentrifus selama 20 menit pada suhu 15°C dengan
kecepatan 500xG. Setelah disentrifus, akan tampak adanya pemisahan beberapa
jenis sel, yaitu monosit yang berada pada lapisan paling atas, kemudian PMN/neutrofil
dan yang terakhir adalah sel darah merah yang berada pada dasar tabung reaksi
(lihat gambar). Setelah diambil secara perlahan-lahan menggunakan jarum, sel
neutrofil dicuci terlebih dahulu sebanyak dua kali untuk menghilangkan cairan
percoll yang mungkin masih ada didalamnya. Setelah pencucian tersebut, sel
neutrofil siap digunakan.
Jika sel netrofil ingin disuntikkan ke dalam tubuh hewan coba atau untuk distimulasi dengan berbagai jenis antigen, maka proses pemurnian netrofil di lakukan dalam kotak steril (bench) untuk menghindari kontaminasi dengan bakteri yang akan mempengaruhi hasil dari eksperiment yang akan kita lakukan. Sangat penting diperhatika bahwa semua proses tersebut diatas hendaknya sel tetap dipertahankan dingin dengan memasukkannya dalam es, kecuali jika disebutkan berlainan. Selamat mencoba.
Bahan yang
dibutuhkan:
1. Hewan coba
2. 10x PBS
3. 1x PBS
4. Percoll
5. Casein. 2,25 gram casein dicampurkan
dengan 1 ml NaOH 1M ditambah dengan 20 ml ddH2O, kemudian di aduk
pada suhu 70°C selama 1 jam (menggunakan alat pengaduk magnetik). Setelah larut,
ditambahkan 2,5 ml MgCl2 5 mM dan 2,25 ml CaCl2 10 mM. Setelah
diautoklav, disimpan pada suhu 4°C.
Alat yang
dibutuhkan
1. Jarum suntik panjang (yang biasanya
digunakan untuk anastesi spinal)
2. Jarum suntik 1 ml/ 5 ml
3. Jarum suntik 10 ml
4. Tabung falcon 15 dan 50 ml
mas mendapatkan percollnya di jakarta di toko mana ya? terutama yang bisa eceran...rbc lysis buffer itu bisa dibuat sendiri? atau harus beli dalam bentuk yang sudah siap pakai?
BalasHapusPercoll dan RBC nya kami beli mas, karena kebetulan saya sedang di Jerman. Kalau di Jakarta, saya kurang tahu. Tapi biasanya ada, tinggal menghubungi suppliernya.
BalasHapusreagennya beli dimana?
BalasHapus